Otto Masih Hidup!

Tribute for Prof. Otto Soemarwoto dalam NGOBRASS, DPKLTS Indonesia, 27 Desember 2010

 

Sore itu hujan telah reda saat kami sampai di markas Dewan Pemerhati Kesehatan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Indonesia, yang tergeletak di Jl. Riau, Bandung. Angin sejuk berbalut alunan balada dari teman-teman Komunitas Penyanyi Jalanan yang banyak menyoal ketidakadilan sosial, komodifikasi pendidikan yang mendiskriminasi orang-orang miskin, dan lain sebagainya, segera meny. Segera setelah bertukar sapa dan salam dengan teman-teman yang sudah hadir lebih dulu, kami mulai mencari spot PW (posisi wuenak). Biasanya dalam dalam berbagai forum seperti ini, spot yang menjadi idola adalah ketika kita bisa luput dari perhatian, sambil tetap bisa memerhatikan gerak-gerik di sekitar.

Sejurus kemudian, datanglah bandrek panas yang disuguhkan dalam mug batok kelapa, dan sepotong brownis kukus sebagai pengiring kata sambutan dari Sobirin sebagai ketua DPKLTS Indonesia. Di jurus selanjutnya, hiduplah kembali sosok Otto Somarwoto, sosok yang telah banyak memberi kami ilmu yang berguna, ilmu yang dapat diaplikasikan dalam keseharian, untuk membuat kualitas kehidupan manusia semakin baik, selaras dengan lingkungan alam. Lalu pada pada tiga, empat, lima dan enam jurus selanjutnya, kami mendudukannya dan mulai bercakap-cakap. Kami semua merasa kehilangan, namun Otto masih hidup, semangatnya tak akan pernah mati.

Continue reading

“Main” dan “Belajar”

Salah satu perdebatan sebagai ortu baru dalam menyikapi bagaimana seharusnya metoda mendidik anak yang paling “tepat”, adalah “sejak kapan kita harus mengajari anak kita membaca?”. Nah pertanyaan itu sedikit terbantu ketika seorang teman baik memberikan sebuah buku berjudul “Mengajar Bayi Anda Membaca” karya Glenn Doman.. Semenjak saat itu, kami terus melakukan riset mengenai berbagai macam metoda parenting yang dirasa sesuai dengan kegiatan dan kemampuan kami. Meski pada dasarnya tujuan kami adalah “Sustainable Parenting”, namun karena kajiannya masih sangat-sangat terbatas, kami lalu sadar, bahwa proses apapun yang kami lakukan akan sangat penting bagi perkembangan kajian sustainable parenting.

Continue reading

waktu iqro ga jadi sekolah

Pagi benar aku sudah bangun, dia masih memejamkan mata. Lamat-lamat kukecup keningnya. Hari ini rencananya hari pertama dia sekolah. Tentu bukan sekolah serius. Dia baru tiga tahun, dan kami tak punya cukup uang untuk memasukannya ke sekolah “serius”, meski judulnya “playgroup”. Jadi ini hanya sekolah PAUD sederhana, di masjid dekat rumah kami.

Continue reading

How Can Arts Return Calls of Nature?

Part 1: Let the Plants Do the Work!

David Duval-Smith and Mike Frank have been spending a quite significant time in Japan. Luckily, they are more interesting than that. They are the vanguard and the pioneer in synchronising what contemporary world still sees as contradicting: the nature and modern civilization. Pouring their heart and mind in making those two elements of the world work without destroying each other, through their work, their life and their words… here is their story.

By Amanda Andi Wellang – Rizky Aghistna

Continue reading